Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masas Endorpine Untuk Ibu Hamil

 

 



KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masase Endorphin”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata Kuliah MATERNITAS.

Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan  terimakasih.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

 

Denpasar, 19 September 2022

 

 

Penulis

 

 

 


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2

1.3 Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Terapi Komplementer .................................................................................. 3

2.1.1 Pengertian Terapi Komplementer....................................................... 3

2.1.2 Jenis Terapi Komplementer Dalam Maternitas.................................. 4

2.2 Masas Endorpin............................................................................................ 11

2.2.1 Pengertian Masas Endorpin................................................................ 11

2.2.2 Cara melakukan Masas Endorpin....................................................... 11

2.2.3 Pengaruh Masas Endorpin pada proses Persalinan............................. 13

2.2.4 Manfaat Masas Endorpin.................................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16

3.2 Saran ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar belakang

Proses  persalinan  identik  dengan  rasa nyeri  yang  akan  dijalani.  Secara  fisiologis nyeri  terjadi  ketika  otot-otot  rahim berkontraksi sebagai upaya membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di serviks.

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan  kontraksi  uterus,  penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak.

Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis  untuk mengurangi nyeri persalinan dengan masase endorpin. Masase endorpin merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup diberikan untuk wanita hamil, di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorpin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorpin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi serta meditasi.


 

1.2  Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian Terapi Komplementer ?

2.    Apa saja jenis terapi komplementer ?

3.    Apa pengertian masase endorpin?

4.    Bagaimana cara melakukan masase endorpin?

5.    Apa pengaruh masase endorpin pada proses persalinan?

6.    Apa manfaat dari masase endorpin dalam proses persalinan?

 

1.3  Tujuan

1.      Tujuan umum

Diharapkan mahasiswa dapat melakukan masase endorpin untuk mengurangi nyeri persalinan.

2.      Tujuan khusus

a.    Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami pengertian dari Terapi komplementer

b.   Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami jenis terapi komplementer

c.    Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami pengertian masase endorpin

d.   Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mampu melakukan masase endorpin

e.    Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami pengaruh dari masase endorpin untuk proses persalinan

f.     Mahasiswa diharapkan mengetahui apa saja manfaat dari masase endorpin dalam proses persalinan


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  Terapi Komplementer

2.1.1        Pengertian

Terapi Komplementer  adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional atau sering disebut dengan CAM (Complementary Alternative Medicine) adalah pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik.

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkualitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi atau kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Terapi Komplementer pada Keperawatan Maternitas merupakan suatu pengobatan non konvensional untuk meningkatkan derajat kesehatan, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya.

2.1.2        Jenis Terapi Komplementer Pada Keperawatan Maternitas

1.      Hipnoterapi

Hypnotherapy yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan cara hipnosis yakni perubahan status kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan distraksi minimal, hipnosis juga bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri, hipnosis dapat mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus pikiran sadar, hipnosis bekerja dengan mengaktifkan saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti morfin alamiah yang disebut enkefalin dan endorphin.

Indikasi untuk semua orang termasuk anak-anak yang memiliki keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dalam bidang kesehatan, khususnya keperawatan maternitas, terapi ini diindikasikan untuk mengurangi intensitas nyeri haid (dismenore), mengurangi rasa gelisah dan rasa nyeri saat persalinan.

Kontraindikasi pada hypnoterapi adalah bagi orang yang tidak dapat fokus, tidak bisa mengerti komunikasi yang diberikan dan bagi orang yang tidak bisa mendengar.

2.      Yoga dan Meditasi

a)    Yoga

Yoga merupakan pengendalian aktivitas pikiran dan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi. Yoga juga dapat diartikan sebagai salah satu disiplin terhadap diet makan, tidur, pergaulan, kebiasaan, berkata dan berfikir, serta satu usaha sistematis untuk mengendalikan pikiran.

b)   Meditasi

Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani maupun mencemaskan dalam hidup sehari-hari. Meditasi merupakan kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisa, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan.

3.      Senam

a)      Senam Hamil

Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktifitas otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan yang aman, lancar dan spontan.

Kontraindikasi: preeklamsia, KPD, perdarahan trimester II dan III, kemungkinan lahir prematur, incopeten cervik, diabetes, anemia, thyroid, aritimia, palpitasi, riwayat perdarahan, penurunan / kenaikan BB berlebihan.

b)      Senam Nifas

Senam nifas adalah suatu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan bagi ibu pada masa nifas. Senam nifas dapat dilakukan 6 jam setelah melahirkan normal dan untuk ibu yang melahirkan dengan operasi, senam nifas dapat dilakukan setelah 24 jam operasi. Tujuan dilakukan senam nifas yaitu memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami peregangan, memperlancar sirkulasi darah, mencegah kesulitan buang air kecil, mengembalikan rahim pada posisi semula (involusi), memperlancar lochea dan kontraksi uterus, dan membantu kelancaran ASI.

c)      Senam Dismenore

Senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri saat haid. Hal ini disebabkan saat melakukan olahraga atau senam tubuh akan menghasilkan endorphin. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak dan susunan syaraf tulang belakang sehingga menimbulkan rasa nyaman.

4.      Akupunktur

Akupunktur merupakan pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien sehat kembali. Prinsip dasar cara penyembuhan akupunktur, yaitu dengan tusukan jarum (secara umum dengan menggunakan benda tajam) yang berarti pemberian suatu rangsangan ke dalam tubuh.

5.      Akupresur

Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan dan merupakan pendekatan pengobatan Timur Kuno serta teknik untuk melancarkan energi vital yaitu: menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian.

6.      Terapi Herbal (Ayurweda)

Tumbuhan obat atau disebut dengan Ausadha dalam bahasa sansekerta. Tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan obat dan sebagainya. Artinya, tumbuhan tersebut berkhasiat menghilangkan rasa sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit dan memperbaiki organ yang rusak serta menghambat pertumbuhan tidak normal seperti tumor dan kanker.

Bagian-bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat yaitu akar, rimpang, umbi, batang dan kulit batang, daun, biji, bunga, dan buah. Konsep dari pemberian terapi herbalisme yaitu upaya pengobatan dengan tanaman obat yang dilakukan secara profesional oleh pengobat herbal.

7.      Aromaterapi

Aroma terapi ialah salah satu jenis pengobatan alternative yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak essensial, dan senyawa aromatic lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang. Cara penggunaan aroma terapi dapat dengan penghirupan, pengompresan, pengolesan dikulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai pijatan.

8.      Terapi Musik/Instrumental

Terapi musik pada managemen persalinan adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan untuk mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi dirasakan.

9.      Massage / Masase

Beberapa jenis teknik masase yang dapat digunakan antara lain yaitu:

a)    Effluerage

Massage effleurage merupakan analgesia psikologi yang dilakukan sejak awal bersalin (inpartu), yang dapat menimbulkan reaksi relaksasi. Massage effleurage adalah pemberian tindakan stimulasi kuteneus, tindakan ini hampir sama dengan tindakan pemberian aroma terapi, hipnotis, akupuntur dan yoga.

Adanya perbedaan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah pemberian massage effleurage, disebabkan karena gerakan massage effleurage (dimulai dengan sentuhan telapak tangan pada daerah yang terasa nyeri, manfaat massage effleurage) dapat menimbulkan rasa nyaman dan relax, sehingga mampu mengurangi rasa nyeri pada ibu saat bersalin (inpartu). Massage effleurage atau tindakan tindakan mengusap-usap abdomen secara perlahan, seirama dengan pernafasan saat kontraksi, yang digunakan untuk mengalihkan pikiran ibu, supaya ibu tidak memusatkan perhatiannya pada kontraksi.

b)   Kneading

Salah satu jenis massage yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan nyeri persalinan adalah teknik kneading. Kneading adalah memijat menggunakan tekanan yang sedang dengan sapuan yang panjang, meremas menggunakan jari-jari tangan diatas lapisan superficial dari jaringan otot. Teknik kneading membantu mengontrol rasa sakit lokal dan meningkatkan sirkulasi.

Teknik kneading dapat memberikan efek fisiologis berupa peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi sistem saraf, menghilangkan rasa sakit dengan cara meningkatkan ambang rasa sakit oleh karena merangsang peningkatan produksi hormon endorpin, meningkatkan aliran balik vena yang akan membantu secara efisien pengembalian darah ke jantung, serta membantu mengalirkan asam laktat yang tertimbun dalam otot sehingga membantu mempercepat eliminasi asam laktat dalam darah dan otot

Berikut ini merupakan macam-macam pijat yang biasa dilakukan pada maternitas:

1)   Pijat Oxytocin

Setelah melahirkan, seringkali ibu merasa cemas, tidak tenang, hilang semangat, dan sebagainya. Jika kondisi ini terus-menerus berlanjut maka akan muncul asumsi-asumsi negatif. Perasaan negatif ini akan membuat refleks oksitosin menurun dan produksi ASI pun terhambat.

Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5-6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI dan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan.

2)   Pijat Perineum

Pijat ini dilakukan beberapa minggu sebelum melahirkan tujuannya adalah untuk meningkatkan peredaran darah / meningkatkan elastisitas perenium, mencegah terjadinya robekan  perineum maupun episiotomi. Disamping itu juga untuk mempersiapkan jaringan perenium dengan baik untuk proses peregangan pada saat persalinan akan mengurangi robekan perenium dan mempercepat proses penyembuhan. Keuntungan masase perineum antara lain:

a.    Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

b.    Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina

c.    Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar

d.    Menghindari terjadinya episiotomi

e.    Melancarkan aliran darah ke  daerah perineum  dan  vagina

f.     Dengan masase aliran hormon membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan menjadi lebih mudah

g.    Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan

3)   Refleksiologi

Refleksiologi adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (zona atau mikrosistem) di kaki, tangan dan telinga yang ada hubungannya dengan berbagai kelenjar, organ dan bagian tubuh lainnya.

Bagi wanita hamil, refleksiologi bisa membantu mengurangi ketegangan dan memberikan relaksasi yang diperlukan selama kehamilan. Obyek pijat utamanya adalah telapak kaki dan tangan, lebih tepatnya titik-titik refleksi (pressure points). Refleksiologi terbukti meringkankan keluhan ibu hamil di tiap trimester seperti:

a.    Trimester pertama

Rasa mual dan muntah ibu hamil di trimester awal dapat diringankan atau bahkan diatasi dengan melakukan terapi pijat refleksiologi. Sebab, dapat mengembalikan keseimbangan tubuh, mengatasi kelelahan dan mencegah morning sickness calon ibu.

b.    Trimester kedua

Melakukan refleksiologi secara rutin mengoptimalkan kesehatan ibu hamil. Bahkan, di setiap minggu terapis dapat memberikan program pijat refleksiologi dengan penekanan yang berbeda.

c.    Trimester ketiga

Mempersiapkan ibu dan janin untuk siap menghadapi proses persalinan. Jika posisi janin sungsang,  pijat refleksiologi dapat merangsang janin berputar dan masuk jalan lahir. Pijat refleksiologi yang rutin dan tepat juga mendukung aliran oksigen dan nutrisi lebih lancar untuk ibu dan janin.


 

2.2  Masase Endorpin

2.2.1        Pengertian Masase Endorpin

Masase endorpin merupakan  terapi sentuhan dan pemijatan ringan, dan dinilai cukup penting diberikan kepada ibu hamil, diwaktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorpin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan   perasaan   nyaman.

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai  zat  yang  banyak  manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorpin  dalam  tubuh  bisa  dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi.

 

2.2.2        Cara Melakukan Masase Endorpin

Gambar 1.1 Massase Lengan

 

1.    Ambil posisi senyaman mungkin bisa dilakukan dengan duduk atau berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada didekat ibu (duduk disamping atau dibelakang ibu).

2.    Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil memejamkan mata. Sementara itu pasangan, suami atau pendamping persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya dengan sangat lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-jemari atau hanya ujung-ujung jari saja.

3.    Setelah kurang lebih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah kelengan/tangan yang lain.

4.    Meski sentuhan ringan ii hanya dilakukan dikedua lengan, namun dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi rileks dan tenang.

Cara 2:

Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan dibagian punggung.

Gambar 1.2 Massase Punggung

1.    Ambil posisi berbaring miring atau duduk.

2.    Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut dan ringan dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar menuju sisi tulang rusuk.

3.    Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ketubuh ibu bagian bawah belakang.

Gambar 1.3 Massase Bagian Belakang

 

4.    Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan ringan ini dengan kata-kata yang menentramkan ibu. Misalnya, sambil memijat lembut suami bisa mengatakan “Saat aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai” atau “Saat kamu merasakan setiap belaianku, bayangkan endorpin-endorpin yang menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir keseluruh tubuhmu”. Bisa juga dengan mengungkapkan kata-kata cinta.

5.    Setelah melakukan endorpin masase sebaiknya pasangan langsung memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana yang benar-benar menenangkan.

2.2.3        Pengaruh Masase Endorpin pada Proses Persalin

Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar Endorpin” memaparkan bahwa Masase mengganggu transmisi nyeri dengan cara meningkatkan sirkulasi neurotransmitter yang dihasilkan secara alami oleh tubuh pada sinaps neural di jaras sistem saraf pusat. Endorpin berikatan dengan membran prasinaptik, menghambat pelepasan substansi P yang dapat menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri berkurang.

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai  zat  yang  banyak  manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap. Endorpin merupakan neurotransmitter atau neuromodulator yang menghambat pengiriman pesan nyeri, dengan demikian keberadaan endorpin pada sinaps sel saraf menyebabkan penurunan sensasi nyeri. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kadar endorpin    rendah    akan    lebih    merasakan    nyeri  dibandingkan dengan yang kadar endorpin tinggi.

Selain rangkaian yang menghubungkan nosiseptor perifer dengan struktur SPP yang lebih tingi untuk persepsi nyeri SSP juga mensekresi analgesik endogen penekan nyeri. SSP menekan penyaluran nyeri sewaktu impuls tersebut masuk ke medulla spinalis. Ada dua jalur analgesik desenden yaitu pada substansia grisea periakuaduktus dan stimulasi formatio   retikularis   di   dalam   batang   otak   yang berikatan dengan reseptor opiat di ujung serat nyeri aferen. Pengikatan ini menekan pelepasan  substansia P melalui inhibisi prasinaps, sehingga transmisi nyeri  ke pusat yeng lebih tinggi dihambat.

2.2.4        Manfaat Masas Endorpin

Endorpin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap. Mengendalikan  perasaan stress, serta meningkatkan  sistem kekebalan tubuh. Munculnya endorpin dalam tubuh bisa dipicu melalui berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi. Karena diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, endorpin dianggap zat penghilang rasa sakit terbaik.

Masase endorpin ini sangat bermanfaat sebab bisa memberikan kenyamanan, rileks dan juga tenang pada wanita yang sedang hamil dan melahirkan. Selain itu juga, terapi masase endorpin ini juga bisa mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah pada keadaan yang normal. Hal ini yang membuat terapi ini bisa membantu serta melancarkan proses pada persalinan.

Masase endorpin sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang usia kehamilanya  sudah  memasuki  36 minggu,  karena pada usia ini masase endorpin  dapat  merangsang  keluarnya  hormon  oksitosin yang bisa memicu datangnya proses persalinan.


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1              Kesimpulan

Terapi Komplementer pada Keperawatan Maternitas merupakan suatu pengobatan non konvensional untuk meningkatkan derajat kesehatan, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya.

Masase endorpin merupakan  terapi sentuhan dan pemijatan ringan, dan dinilai cukup penting diberikan kepada ibu hamil, diwaktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa Endorpin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan   perasaan   nyaman.

Pemijatan ringan dapat meningkatkan pelepasan  oksitosin  sebuah  hormon  yang memfasilitasi persalinan yang dapat mempercepat proses persalinan dan opiat endogen yang dapat mengurangi nyeri persalinan. Masase mengganggu transmisi nyeri dengan cara meningkatkan sirkulasi neurotransmitter yang dihasilkan secara alami oleh tubuh pada sinaps neural di jaras sistem saraf pusat. Endorpin berikatan dengan membran prasinaptik, menghambat pelepasan substansi P yang dapat menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri berkurang.

3.2              Saran

Diharapkan kepada institusi pelayanan dapat mengedukasi  kepada pasien tentang pengaruh dan manfaat masase endorpin serta dapat menerapkannya dalam menolong persalinan.


 


DAFTAR PUSTAKA

 

Azzizah, I.N., dkk. 2011. Pengaruh Endorpin Masase  Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal Ibu Primipara Di Bps  S Dan B  Demak Tahun 2011. http//:jurnal.unimus.ac.id. Diakses pada 26 Oktober 2015 pukul 16.15 WIB

Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno-Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda Mongan, M. 2009. Hypno Birthing : Metode Melahirkan Secara Aman, Mudah dan Nyaman. Jakarta

Murray, M.L. & Huelsmann, G.M. 2013. Persalinan & Melahirkan: Praktik Berbasis Bukti. Jakarta: EGC

Setyawati, 2013. Menghilangkan nyeri saat persalinan dengan endorpin masase diambil dari http://www.dwp-purworejo.org/berita-129-menghilangkan-nyeri-saat-persalinan-denganendorpin- masase-.html. Diakses pada 27 Oktober 2015 pukul 11.15 WIB

Yani, dkk. 2015. Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar Endorpin. http://jurnal.fk.unand.ac.id diakses pada 26 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB

 

 

Posting Komentar untuk "Masas Endorpine Untuk Ibu Hamil"